Jurusan Farmasi UI, hal pertama yang akan terlintas dalam pikiran kita adalah tentang obat-obatan. Ya, farmasi adalah salah satu cabang dari ilmu kesehatan yang memiliki fokus utama pada dasar-dasar atau seluk beluk obat-obatan alami maupun sintetik. Ilmu Farmasi juga mempelajari segala hal yang berhubungan dengan obat, termasuk subjek pelajaran seperti Kimia, Biologi, Kesehatan Masyarakat, sampai ke Manajemen dan Pemasaran.
Kata farmasi berasal dari bahasa latin, yakni pharmakos yang berarti sihir atau racun. Mengerikan, ya? Karena pada kenyataannya memang mengerikan jika obat-obatan dikonsumsi secara berlebihan atau disalahgunakan pemakaiannya. Salah satu efeknya adalah keracunan. Maka dari itu, di sinilah peran seorang Farmasis (sebutan profesional untuk orang yang ahli di bidang farmasi). Seorang farmasis harus mampu menemukan potensi dari suatu bahan dan meracik takarannya agar bermanfaat sebagai sarana penyembuhan sebuah penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Pada tahun 2014 Dirjen Dikti menyebutkan bahwa Jurusan Farmasi adalah jurusan di perguruan tinggi dengan peminat terbanyak ke-5 di Indonesia. Hal ini karena farmasi bergerak di bidang kesehatan yang merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebuah bidang yang tidak akan pernah sepi selama masih ada manusia.
BACA JUGA: Informasi Lengkap Beasiswa Unggulan Kemendikbud Terbaru
Mengapa harus Jurusan Farmasi?
Mengapa harus Jurusan Farmasi?
Mengapa harus Jurusan Farmasi?
Buat kamu yang doyan berhitung dan menganalisis, jurusan ini cocok banget deh, karena tidak akan membosankan. Di Jurusan Farmasi, selain pelajaran yang berhubungan dengan menghitung, ada juga materi yang berkaitan dengan nalar/logika. Ada banyak mata kuliah nonhitung yang masih berhubungan dengan farmasi, seperti mata kuliah perilaku manusia. Di Jurusan Farmasi tidak hanya materi yang diajarkan, melainkan juga ada kuliah praktikum. Buat kamu yang hobi eksperimen tentunya akan menyenangkan, bukan? Bukan sembarang praktikum lagi, melainkan berusaha menghasilkan formula obat yang akan bermanfaat untuk kehidupan manusia.
BACA JUGA: KSM Eka Prasetya: Komunitas Mahasiswa yang Suka Pengkajian, Penelitian, dan Penulisan
Kuliah di Jurusan Farmasi bisa dikatakan kuliah yang kompleks, karena lintas ilmu. Seperti yang tadi disebutkan di atas, di Jurusan Farmasi kamu juga akan mempelajari ilmu lain yang berkaitan. Namun, tidak semua dan sembarang ilmu, melainkan yang sudah diarahkan dan sesuai dengan ilmu farmasi.
Misalnya, di Jurusan Farmasi juga diajarkan tentang anatomi-histologi, faal, dan lain-lain yang dipelajari juga di Fakultas Kedokteran UI. Atau untuk yang hobi berkebun, kamu bisa mengambil mata kuliah farmakognosi dan fitokimia untuk mempelajari tanaman obat. Ada juga kuliah-kuliah lain yang beririsan dengan rumpun sosial, seperti psikologi.
Ada banyak pekerjaan untuk mahasiswa farmasi via catatanhariansicewekndeso
Ada banyak pekerjaan untuk mahasiswa farmasi via catatanhariansicewekndeso
Jurusan Farmasi ini cocok loh buat kamu, baik perempuan maupun laki-laki, baik yang ingin bekerja maupun yang ingin membuat usaha di rumah. Ilmu yang didapat selalu bisa dimanfaatkan. Untuk yang ingin bekerja, akan ada banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga farmasis, yakni:
Bidang pemerintahan, seperti Departemen Kesehatan, Puskemas, Bdan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bagian administrasi pelayanan obat di instansi pemerintahan, polri, maupun TNI.
Menjadi dosen.
Bagian apotek atau instalasi farmasi di rumah sakit.
Industri obat-obatan.
Industri kosmetik.
Industri makanan.
Bidang jamu dan obat tradisional.
Bidang industri dan perdagangan yang menjadi penjamin mutu, kemanan, dan kualitas makanan, obat-obatan, dan kosmetik seperti Sucofindo.
Bagi yang ingin bekerja di rumah atau wirausaha pun bisa mengupayakan menjadi apoteker. Setelah lulus sarjana farmasi, kamu bisa kuliah profesi apoteker (Apt.) selama satu tahun. Setelah itu, mengucap sumpah apoteker dan mendapat surat izin praktik buka apotek. Saat ini apoteker di Indonesia hanya ada sekitar 50 ribuan orang, sedangkan rasio apoteker di Indonesia dengan kebutuhannya adalah 1 berbanding 8000. Maka peluang kerja seorang apoteker dan farmasis masih sangat besar.